RANCANG BANGUN TENDA PENANGKAL HUJAN OTOMATIS

  • Muchammad Ali Politeknik Negeri Kupang
  • Maria D Badjowawo Politeknik Negeri Kupang
  • rochani rochani Politeknik Negeri Kupang

Abstract

Pantai atau lokasi yang digunakan sebagai tempat usaha menjemur untuk merubah bahan
pangan mentah menjadi produk bahan pangan kering dan tahan lama merupakan lahan terbuka
dan terpapar cahaya panas matahari langsung. Beberapa macam produk bahan pangan kering,
misalnya ikan asin, kopra, dan kerupuk ikan membutuhkan lahan terbuka dan terpapar cahaya
panas matahari langsung untuk merubah bahan pangan mentah menjadi produk bahan pangan
kering tanpa menimbulkan bau yang sangat menyengat. Produk bahan pangan pokok, misalnya
gabah dan jagung yang relatif tidak berbau hanya membutuhkan lahan jemur yang lebih luas.
Cahaya panas matahari berlimpah pada musim panas dan tidak ada awan mendung sepanjang
hari, maka bahan pangan mentah yang dijemur berjalan lancar. Tetapi pada musin hujan, dimana
cahaya panas matahari kadang-kadang terhalang awan mendung, maka bahan pangan mentah
yang dijemur berjalan lambat, akhir proses bisa mundur tidak terukur, berpotensi gagal, dan
memboroskan aktifitas pekerjaan menjadi tidak efisien.
Mengasumsikan seperti manusia yang berinisiatif sendiri melindungi diri terhadap guyuran
air hujan dengan menggunakan payung atau mantel hujan, maka solusi terhadap masalah
bagaimana mengamankan bahan pangan mentah yang dijemur terhadap guyuran air hujan
adalah merancang bangun tenda penangkal hujan otomatis dengan anggapan bahwa langit
mendung sebagai tanda akan turun hujan dan tidak ada atap tenda transparan sebagai atap
tenda permanen. Tenda penangkal hujan otomatis disuplai arus searah dari baterai. Suplai arus
searah dari Photo Voltaic (PV) array digunakan untuk mengisi muatan baterai. Motor DC seri
atau motor universal digunakan untuk menutup atap tenda dan menghalangi guyuran air hujan
setelah sensor cahaya mendeteksi langit mendung dan sensor hujan mendeteksi air hujan. Bila
sensor cahaya dan sensor hujan belum diaktifkan atau sudah diaktifkan tetapi tidak
mendeteksilangit mendung atau air hujan, maka atap tenda berposisi terbuka dan tidak
menghalangi cahaya panas matahari. Saklar batas mendeteksi posisi akhir atap tenda menutup
dan membuka untuk menghentikan putaran motor.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research),
terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap pendekatan rancangan, pembuatan alat, dan pengujian alat.
Hasil perencanaan diaplikasikan di lapangan. Karenapenelitianini bersifat terapan darihasil
perencanaan, maka prosedur penelitiannya meliputi perencanaan, pembuatan alat, installasi,
perbaikan, produknya bersifat prototype, ada pengambilan data, dan ada uji kelayakan

Published
2017-06-01
How to Cite
ALI, Muchammad; BADJOWAWO, Maria D; ROCHANI, rochani. RANCANG BANGUN TENDA PENANGKAL HUJAN OTOMATIS. Jurnal Ilmiah Flash, [S.l.], v. 3, n. 1, p. 28-35, june 2017. ISSN 2614-1787. Available at: <http://584303.6x2rp.group/index.php/flash/article/view/134>. Date accessed: 28 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.32511/flash.v3i1.134.
Section
Articles